Monday, November 16, 2009

SEJARAH HIPNOTIS

SEJARAH HIPNOTIS
Kalau kita menilik sejarah hipnotis kita akan tahu bahwa hipnotis berawal dan berkembang dari kalangan medis. Sejak Franz Anton Mesmer (1735-1815) memperkenalkan Magnetisme (tunas dari hipnotisme modern) hipnotis mulai digunakan oleh kalangan medis sebagai cara penyembuhan alternatif. Walaupun mendapatkan tekanan dan halangan dari berbagai kalangan yang belum memahami hipnotis secara benar, hipnotis tetap dipelajari dan dipraktekkan oleh beberapa orang yang mengetahui manfaat besar dibaliknya.

Tokoh-tokoh besar dari dunia kedokteran dan psikologi yang turut meramaikan perkembangan hipnotisme antara lain John Elliotson (1791 -1868), James Esdaile (1808 - 1859) dan James Braid (1795 - 1860). Setelah James Braid berhasil menjelaskan fenomena magnetisme dengan konsep psikologi yang dianggap ilmiah, oleh James Braid magnetisme kemudian diubah namanya menjadi hipnotisme. Hal ini tentu saja membuat hipnotis semakin populer dan banyak dipelajari oleh orang-orang dari kalangan medis dan psikologi.

Namun hantaman besar sempat menyudutkan hipnotisme. Yaitu ketika Jean Martin Charcot (1825 – 1893) seorang psikiater dari Prancis dan Sigmund Freud (1856 – 1939) seorang psikiater dari Viena membuat pernyataan bahwa hipnotis adalah bentuk lain dari histeria, atau dengan kata lain orang yang bisa dihipnotis adalah orang yang punya penyakit mental. Meskipun pernyataan tersebut terbukti tidak benar, tetapi karena pengaruh kedua tokoh tersebut sangat besar dalam dunia kedokteran jiwa maupun psikologi, maka hal tersebut membuat popularitas hipnotisme menurun drastis. Sejak saat itu tidak banyak lagi dokter maupun psikolog yang mempelajari hipnotis.

Sejak masa kemundurannya, hipnotis memang tidak berkembang di dunia medis, tapi hipnotisme malah berkembang sangat pesat di dunia hiburan, terutama di kalangan pesulap. Sejak awal abad 20 bermunculan tukang sulap yang juga mampu menghipnotis orang-orang di atas panggung pertunjukan. Para pesulap yang mempraktekkan hipnotis ini disebut stage hypnotist. Dari merekalah berbagai teknik hipnotis cepat ditemukan dan dikembangkan.

Selain stage hypnotist, hipnotisme juga berkembang pesat di kalangan penyembuh alternatif yang kemudian menyebut dirinya sebagai hypnotherapist (orang yang ahli menggunakan hipnotis untuk penyembuhan fisik maupun psikologis). Meskipun mereka bukan dokter atau psikolog, namun hypnotherapist -yang terlatih dengan benar- mampu membantu masalah psikologis dan psikosomatis dengan sangat efektif. Bahkan dalam banyak kasus psikologis, hipnoterapi bisa menyembuhkan lebih cepat dibandingkan dengan terapi psikologi biasa.

Setelah melalui proses sejarah yang panjang, dengan perjuangan para tokoh-tokoh yang mengembangkan dan memperkenalkannya kepada umum, sekarang hipnotis sudah diterima sebagai alat terapi yang berguna dan aman. Hipnotis telah diakui sebagai salah satu dari metode terapi yang sah oleh berbagai lembaga kesehatan, diantaranya:

  *  British Medical Association pada 1955,
  *  American Medical Association pada 1958, dan
  *  American Psychological Association pada 1960.

Meskipun sudah diakui manfaatnya, hipnotis masih belum menjadi mata kuliah wajib di mahasiswa kedokteran yang belajar di Amerika dan Inggris. Kalaupun diajarkan, maka biasanya yang diajarkan adalah konsep dan teknik hipnotis yang sudah ketinggalan jaman. Kami sempat mengamati modul pelatihan/kuliah hipnotis dari berbagai lembaga di Amerika dan Inggris, sebagian besar mereka hanya mengajarkan dua teknik induksi yaitu eye fixation (menyuruh pasien untuk memandang suatu obyek tanpa berkedip) dan progressive relaxation (menyuruh pasien merilekskan bagian tubuhnya satu persatu). Padahal kedua teknik ini hanya efektif untuk sebagian kecil orang saja dan membutuhkan waktu yang lama.

Karena mereka hanya mengetahui dan menggunakan dua teknik saja, tentu saja mereka tidak selalu berhasil menghipnotis setiap pasien. Oleh karena itu, kemudian munculah sebuah teori yang menyatakan bahwa dalam hal mudah tidaknya dihipnotis, seseorang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

  *  10% orang punya sugestibilitas tinggi (mudah hipnotis dengan cepat),
  *  80% sugestibilitas normal (bisa dihipnotis tetapi butuh waktu lama), dan
  *  10% sugestibiltas rendah (sulit atau tidak bisa dihipnotis).

Padahal dengan teknik hipnotis yang berkembang dikalangan saat ini, kita bisa menghipnotis semua orang normal yang bersedia mendengarkan dan mengikuti apa yang kita katakan. Dengan kata lain, karena semua orang bisa dihipnotis dengan cepat dan mudah, maka teori sugestibilitas tersebut sudah tidak relevan. Dalam pelatihan hipnotis yang kami adakan, kami mengajarkan siswa untuk berhasil menghipnotis semua orang normal, tidak terkecuali.

Masalahnya para dokter, psikiater, serta psikolog di Amerika dan Inggris seolah-olah menutup diri dan tidak mau menggunakan teknik-teknik hipnotis baru yang ditemukan oleh kalangan stage hypnotist dan hypnotherapist. Seolah-olah para kaum terdidik di Amerika dan Inggris tersebut tidak mempercayai validitas konsep dan teknik yang ditemukan oleh stage hypnotist atau hypnotherapist yang bukan dokter atau psikiater.

Oleh karena itulah MasterHipnotis.Com yang dimotori oleh Bapak Indra Majid menyediakan berbagai pelatihan hipnotis modern yang bisa memenuhi kekurangan tersebut. Apa yang kami ajarkan kepada siswa adalah konsep dan teknik hipnotis baru yang lebih mudah, lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan cara-cara lama yang sudah ketinggalan jaman.

Bapak Indra Majid memulai perjalanan di dunia hipnotis pada tahun 2005, yaitu sejak semester awal kuliahnya sebagai mahasiswa psikologi. Dia mendalami hipnotis dari berbagai sumber. Ratusan buku, video, audibook pun dipelajarinya untuk memperluas wawasan dalam bidang hipnotis. Tidak ketinggalan, ia juga mengikuti berbagai pelatihan hipnotis yang ada di Indonesia maupun dari lembaga pelatihan hipnotis di luar negeri. Kadang dia ikut pelatihan karena ingin belajar, kadang hanya karena ingin tahu apa saja yang diajarkan.

Dari perjalanan panjang mendalami hipnotis, dia menemukan fakta bahwa ternyata tidak semua pelatihan hipnotis sama. Sekarang banyak orang yang menawarkan pelatihan hipnotis singkat, namun karena kurangnya kontrol dan tidak adanya standarisasi membuat masyarakat bingung untuk menentukan pelatihan hipnotis yang profesional. Melihat fenomena semacam itu, kemudian Bapak Indra Majid bersama beberapa teman mendirikan organisasi hipnotis yang berfungsi menjamin kualitas setiap hypnotherapist maupun pelatih hipnotis yang tergabung dalam organisasi.